JANJI TINGGAL JANJI
Rakyat Indonesia sudah dihadapkan dengan pesta demokraksi yang dimana pertarungan antara bandit-bandit ekonomi yang membawa misi kemanusiaan dan kesejahterahan rakyat sebagai alibi dalam mempertahankan kekuasan modal , sehingga rakyat terbius oleh janji-janji palsu dan iming-iming solusi yang tidak jelas membuat rakyat indonesia menjadi tumbal dari pertarungan politik dari kedua kandidat PILPRES 2019,lantas realitanya hari ini yang dimana kesenjangan sosial yang semakin masif terjadi,PHK masal buruh,liberalisasi pendidikan,pemangkasan subsidi rakyat adalah prodak dari PEM!LU sebelumnya dengan masuk ke bilik suara selama 5 menit rakyat Indonesia menentukan nasibnya selama Iima tahun kedepan di bawah kendali partai-partai elit borjuasi yang notabene nya dipimpin oleh pengusaha dan korporat yang akan membawa rakyat pada jurang kemiskinan dan perjara ketertindasan.
Kondisi demokrasi Indonesia yang semakin kerdil membuat pehaman politik rakyat yang semakin menurun pula,rakyat hanya diberi dua pilihan dalam menentukan nasibnya yaitu pada 01 den 02. Dengan cara mengasurasikan nasib kepada elit-elit politik borjuasi ,rakyat Indonesia selalu saja terkungkung oleh konsepsi demokrasi palsu yang berkedok sebagai kemaslahatan rakyat.Demokrasi semu yang di gembar gemborkan oleh Negara hari ini hanya membuat rakyat Indonesia menjadi terbelah
yang akibatnya paradigma rakyat menjadi fanatic buta antara kubu petahan dan kubu oposisi yang menganggap pilihan mereka selalu benar.
Situasi gerakan rakyat yang menjadi senjata perubahan Negara hanri ini juga menjadi tumbal dari pertarungan kukuasan para elit_elit politik borjuasi.Beberapa elemen rakyat yang terdikte oleh kekuasaan modal menjadi terbelok arah juangnya yang mengakibatkan geakan rakyat tersebut menjadi komoditas politik kekuasaan.
Gerakan rakyat revolusiner akan menjadi sebuah pelopor dalam pembangunan kekuatan politik alternative bagi seluruh rakyat dalam mencapai kemerdekaan yang sejatihnya dan sudah saat nya rakyat itu sendiri yang membangun alat politiknya sendiri bukan menitipkan kehidupannva pada eiit ~elit politik borjuasiDengan cara
membangun kesadaran politik rakyat melalui sekolah poltik dan mengabarkan alat poltik yang menjad! tandingan kekuasaan modal hari ini.
Dengan kondisi diatasi saya sebagai mahasiswa UNDIKMA MATARAM menyatakan sikap dengan tegas bahwa "Bukan satu_satunya mengharapkan regulasi pemerintah untuk mensejahterakan rakyat,tetapi Rakyat itu sendirilah yang menjemputnya untuk menjadi kekuatan kemerdekaan sejati.
Tahap belajar😁
BalasHapus